Sudah lama aku menjanda. Ya 15 tahun. Hanya setahun setelah kelahiran anakku lanangku semata wayang, Hardjo. Suamiku menggila. Kalau pun dulu tidak kecelakaan, aku tidak akan menikah dengannya. Waktu kami jalan, aku merasa pusing, kemudian tidak sadar setelah minum di sebuah restoran kecil di tepi jalan di Puncak. Lalu ketika aku sadar, kami sudah telanhjang bulat di atas ranjang. Aku menangis. Kemudian karena sudah kadung, kami setiap kali bertemu kami melakukannya. Setelah hamil empat...
0 Response to "anakku lanang"
Posting Komentar