Mentari nampaknya sedang membara. Cahayanya tanpa ragu menebar panas di bumi. Tak terkecuali di pinggiran kota Bandung ini. Lalu lintas sepanjang jalan
yang melintasi area pabrik-pabrik cukup ramai. Panas yang menyengat rupanya mengurangi kadar cairan di tenggorokanku. Seperti pertanda harus segera mencari tempat berteduh yang menyajikan minuman dingin. Tanpa menghentikan laju sepeda motor, mataku menyisir tepian jalan. Hingga setelah satu kilometer aku menangkap sosok yang menantang. Bukan...
0 Response to "Penjual Es Kelapa Muda"
Posting Komentar