Permisi suhu-suhu sekalian. Biarlah saya melanjutkan cerita yang pernah saya buat sebelumnya tentang Aurel. Saya
lupa judulnya, karena sudah lama tidak menyemprot (baca: membuka semprot).
Cerita ini rawan macet dan murni fiksi. Jika ada kesamaan, terutama nama, itu hanya kebetulan dan tanpa disengaja.
Langsung saja, silakan dinikmati.
wait bro / sis , tap dua kali spoiler di bawah untuk membaca crita
atau baca crita lainnya :
0 Response to "A Tale That Wasn't Right"
Posting Komentar