Dulunya ino tak pernah berpikir akan bertindak sangat jauh seperti ini. Namun perjalanan waktu
membuat semuanya berjalan di luar kendalinya. Dan ia menikmatinya. Semua bermula ketika pagi itu, seperti kebiasaannya, Ino ke kantor saat pukul masih menunjukan angka 07.00 pagi. Sebenarnya pagi itu, cuaca di luar mendung, maklum lagi puncak musim hujan. "Pagi kakak..." suara lembut menyambutnya di ruangannya. "eh, kamu Yun..." balas Ino. Ia...
0 Response to "Ino, sebuah penyesalan (Perselingkuhan)"
Posting Komentar