Matahari bersinar sangat terik sekali siang ini. Farid baru saja membuka pintu gerbang, ingin secepatnya masuk ke dalam rumah yang sejuk. Ditutupnya kembali
pintu gerbang, menuntun motor bebeknya, memarkirnya dengan rapi di garasi samping, segera melangkahkan kaki ke pintu depan. Pintu depan terbuka, sepertinya ada tamu, Farid melihat bayangan orang sedang berbicara dari balik jemdela. Kurang jelas terlihat dari pagar sini. Sambil melangkah masuk ia mengucapkan salam.
0 Response to "biar lambat asal nikmat"
Posting Komentar