Kusandarkan punggungku ke sandaran kursi kerjaku. Kulepaskan kacamataku, kemudian kuusap lensanya dengan kain pembersih lensa. Penat sudah mataku melihat susunan angka-angka yang masih terpampang di layar komputer di atas meja kerjaku.
Jam dua belas kurang sepuluh menit, itu yang ditunjukan oleh jam tanganku. Pantas saja ruangan tempat aku kerja sudah terasa sepi. Ruangan ukuran sekitar seratus meter persegi yang dihuni sebelas pekerja ini tinggal menyisakan tiga orang saja termasuk aku...
0 Response to "[B.O.T.S] ASI-ku untuk Mas Rio"
Posting Komentar