Malam itu hujan turun lebat. Jalanan pun tergenang oleh air setinggi mata kaki dan masih terus bertambah ketinggiannya. Sementara itu aku dan dan seorang
kenalan wanitaku yang berselubung gamis dan jilbab panjang berjalan di lorong apartemen. Bersamanya ikut anak laki-lakinya.
Lalu kami berhenti di pintu tempat tinggalku. Aku menengok kepadanya dan bertanya, "Kamu yakin?" Ia mengangguk. Aku menatap juga kepada anaknya meminta konfirmasi. Ia hanya melirik ke umminya. Artinya ia ikut saja...
0 Response to "Ngeliat Boleh, Megang Jangan, Apalagi Nyoli"
Posting Komentar