Baru saja aku menyerahkan lamaran pekerjaanku, aku dikejuti oleh suara HP. Kak Diana. "Bagaimana lamaranmu, Yok?" "Sudah aku berikan, Kak. Lusa aku wawancara." "Cepat ke kantorku dong."
"Ada apa?" "Pokoknya cepat." Langsung aku menuju mobil setelah keluar dari kantor tempatku melamar. Aku mempercepat jalannya mobil, karean ada hal penting. Jantungku deg-degan. Ada apa gerangan Kak Diana. Segera aku berlari kecil ke lift. Kutekan angka 14. Aku demikian gelisah. Orang-orang pun...
0 Response to "Diana Kakak-ku (3)"
Posting Komentar